Rabu, 01 September 2010

Manajemen Hati

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna, baik bentuknya maupun rupa. Hal tersebut yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain, akan tetapi ada satu organ yang sangat membedakan manusia dengan makhluk yang lain dan sekaligus sebagai barometer baik, buruknya manusia. Organ tersebut adalah hati (qolbu), dari hati inilah manusia manusia dinilai baik atau buruk, sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Oleh Imam bukhori yang artinya:
“ Ketahuilah, bahwa didalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah anggota seluruhnya, dan jika rusak, maka rusaklah anggota tubuh seluruhnya, itulah hati.”

Dari hadist diatas begitu urgennya pengaruh hati terhadap diri manusia sehingga pengaruhnya nampak pada jasad manusia bahkan sampai pada perkara amaliyah kepada Allah SWT. Bukan hanya itu saja, hati mempunyai banyak sekali keutamaan dibanding organ yang lain diantaranya:
1.Hati adalah Tempat Turunnya Ilham-Ilham Ilahiyah.
Banyak nash-nash syariat telah menjelaskan kemulian hati, dan pengaruhnya yang besar, serta menjelaskan bahwa Allah SWT memperlakukan hati manusia bagaimana saja Dia Menghendaki. Didalam hatinyalah orang – orang beriman, diberi keteguhan hati oleh Allah SWT sehingga mereka bersabar, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Kahfi : 14:
“ Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi.”
2.Hati adalah Sandaran Taklif (Pembebanan).
Hal ini dikarenakan Islam, Iman dan Ihsan, berikut segala yang mengikutinya berupa ibadah batin, asasnya adalah hati, sedangkan hati adalah pusat perhatian Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi SAW :
اِنَّ اللَّهَ لاَيَنْظُرُ إِِلىَ أَجْسَا دِ كُمْ وَلاَ إِِلىَ صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلىَ قُلُوْ بِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula rupa-rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” (HR. Muslim).
3.Hati yang Mendapat Petunjuk akan Mendapat Pahala yang sangat Besar.
Hati yang mendapat petunjuk, didalamnya terdapat cahaya-cahaya dan hujjah-hujjah yang diberikan Allah kepada siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Jadi berbahagialah orang-orang yang mendapat petunjuk, karena Allah akan memeliharanya dari berbagai keburukan dan menunjukkannya kepada kebaikan yang banyak.
4.Baiknya Kualitas Hati adalah Kunci Baiknya Kualitas Individu dan Masyarakat.
Hati yang baik adalah cikal bakal baiknya masyarakat , sebab baiknya individu itu bergantung kepada baiknya hatinya .
Kualitas individu terbagi menjadi 2 macam : fisik dan rukhani. Adapun baiknya fisik , jika hati seseorang itu baik , maka badannya akan menjadi baik pula karena ia meninggalkan hal–hal yang terlarang dan kenistaan – kenistaan. Jika badannya baik, maka itu adalah cikal bakal yang baik dalam kemajuan umat, produktifitas dan pembangunan peradabannya. Inilah perbaikan materi yang besar. Adapun baiknya ruhani, maka baiknya hati akan diiringi dengan melaksanakan hak – hak Allah dengan sebaik – baiknya seperti sholat , puasa, menegakkan jihad dan menyebarkan dakwah. Dan umat – umat itu hanya dapat tegak dengan hati yang baik disertai fisik yang baik.
Amalan – amalan hati adalah ibadah – ibadah yang hanya dimiliki oleh umat islam seandainya mereka menjalankan dengan baik ibadah ini niscaya mereka akan menduduki singgasana peradaban dunia

Dalam mencapai Qolbu yang baik tidaklah mudah, perlu usaha yang keras untuk mencapainya diantara unsur – unsur yang dapat menghidupkan hati yaitu :
1. Memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT.
Manfaat dzikir sudah dimaklumi, orang yang berdzikir lagi khusyuk hatinya, berarti hatinya tidak rusak dan tidak pula mati. Nabi SAW bersabda:
مَثَلُ الّذِيْ يَذْ كُرُ رَبَّهُ وَالَّذِ لاَيَذْ كُرُ الحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dan mayit”.
2. Mengingat Kematian.
Mengingat kematian adalah perkara yang dianjurkan, karena dengan mengingat kematian akan mengobati kerasnya hati , sedikit angan-angan, banyak amalnya dan sedikit dosanya. Sebagaimana perkataan Sa’id bin Jubair,” Sekiranya hatiku berpisah dari mengingat kematian, maka aku benar-benar khawatir hal itu dapat merusak hati”.
3. Ziarah Kubur.
Ziarah kubur merupakan sarana kuat untuk mengingat kematian dan menghidupkan hati. Akan tetapi, akhir-akhir ini ziarah kubur sudah disalah artikan bukan sebagai sarana mengingat kematian tetapi menjadi sarana kemusrikan yaitu : sebagai sarana mencari keberkahan dari penghuni kubur, itulah kesalahan besar sebagian umat Islam akhir- akhir ini, sehingga perlu adanya militansi dakwah oleh para da’i guna menghalau kerusakan umat agar tidak semakin terjerembab kedalam lembah kesesatan.
4. Mengunjungi Orang – Orang Sholih dan Melihat Amalan-amalan Kebaikan mereka.
Hal ini sangat berguna dalam rangka menghidupkan hati, dengan banyak mengunjungi orang-orang sholih diharapkan kita memperoleh banyak petuah / nasehat dari mereka sehingga kita termotifasi untuk senantiasa melaksanakan ibadah kepada Allah, sehingga dapat memecahkan kerasnya karang yang menutupi hati kita.
Selain hal – hal yang dapat menghidupkan hati, ada juga hal – hal yang dapat merusak hati yang perlu kita waspadai. Rusaknya hati diakibatkan hal-hal yang dapat memalingkan seorang hamba, antara lain:
1. Hati Sibuk dengan Selain Allah SWT dan Bergantung kepada Selain-Nya.
Kesibukan – kesibukan dapat memalingkan hati cukup banyak, antara lain: cinta kepada duniawi yang berlebihan, panjang angan, sibuk dengan aib orang lain, membenci mereka, menginginkan balas dendam terhadap mereka, dan memenuhi hati dengan kedengkian kepada orang lain. Orang yang memiliki hati seperti ini, kapankah hatinya akan bebas dari “was- was”tersebut. Disamping faktor-faktor diatas, ini terjadi akibat sedikit mengingat Allah SWT.
2. Dosa –dosa.
Pengaruh dosa terhadap hati sangatlah besar, dapat menghitamkan dan menebalkan hijab yang menghalangi dari Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya:
“Orang mukmin apabila melakukan suatu dosa, maka bercak hitam muncul di hatinya. Jika dia bertaubat, mencabut darinya ( dari kemaksiatan) dan beristighfar, maka hatinya kembali mengkilap. Jika ia melakukan dosa lagi, maka bercakhitam itu bertambah lagi sehingga tertutuplah hati yang Allah sinyalir dalam firman-Nya, sekali-kali tidak (demikian ) sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka( Al-Muthoffifin: 14)”(HR. Ahmad)
3. Banyak Berbaur dengan Sembarang Orang.
Dalam bergaul / berinteraksi dengan orang lain kita harus cermat dalam memilih teman, karena teman sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita, apabila teman kita baik maka mengajak kepada kebaikan dan ketaatan, adapun sebaliknya apabila teman pergaulan kita jelek maka akan cenderung mengajak kepada kejelekan. Hendaknya bergaul atau berserikat kepada mereka yang mengajak kepada kebajikan dan menjauhi bergaul atau berserikat dengan merka dalam dosa dan berlebih-lebihan dalam hal yang diperbolehkan ( sia- sia).
4. Banyak Makan dan Minum.
Makan pada asalnya hukumnya Mubah (boleh) tetapi apabila makan dengan berlebihan dan melampaui batas maka akan berdampak buruk pada hati manusia, sebagaimana penuturan Imam syafi’I,” Aku tidak pernah kenyang sejak 16 tahun yang lalu, kecuali sekali, lantas aku masukkan tanganku untuk kumuntahkan. Karena kenyang memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur, dan melemahkan beribadah”.
5. Banyak Tidur.
Banyak orang yang telah menyia-nyiakan waktunya yang panjang dan berharga, itu terjadi karena berlebih-lebihan dalam tidur. Ukuran tidur yang wajar bagi seseorang adalah sepertiga dari umurnya ( -+ 8 jam / hari ). Jika seseorang tidur melewati batas yang wajar, maka hatinya akan mati - kita berlindung kepada Allah dari semua itu-.
Dan inilah metode-metode dalam memanajemen hati, semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat. Sehingga, tercipta pribadi-pribadi yang memiliki qolbun salim ( Hati yang selamat) yang nantinya dapat menduduki singgasana peradapan dunia dibawah panji-panji Islam. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar